Seni Itu banyak. Ada seni lukis, seni musik, seni dagang dsb. Dan kalau dikira-kira, semua yang ada di dunia ini semuanya bisa dinamakan seni. Ada orang yang berjiwa seni tinggi dan ada orang yang menilai seni hanya sebatas keindahan menurut versinya. Orang yang berjiwa seni "rendah" ini tidak akan pernah mengerti akan arti filsafat yang tersirat dari seorang seniman sehingga ia terjun mendalami makna suatu karya seni.
Dunia arsitek adalah dunia seni yang tak pernah lekang dimakan waktu. Setiap Periode kehidupan manusia selalu saja ada zaman dimana arsitektur mempunyai nama trend pada masanya dengan langgam keindahan masing-masing. Sebut saja arsitektur Medievel, arsitektur Barog, art-deco, arsitektur tradisional hingga saat ini yang sedang ngetrend yaitu arsitektur minimalis.
Bangunan-bangunan bernilai seni akan sangat berharga walaupun sudah lama "turun" kebumi. Peranan arsitek sebagai seniman bangunan selalu menjadi prestis tersendiri dalam strata sosial dimasyarakat dunia. Sebut saja berbagai nama yang berhasil mengangkat namanya lewat sebuah bangunan yang fenomenal. Disatu sisi arsitek dipuji-puji sebagai "dokter" keindahan bangunan yang membedah setiap detail bangunan sehingga menghasilkan suatu karya seni tinggi, disisi lain peranan arsitek menjadi cemoohan sebagian kalangan apabila "karya seni" itu melanggar kaidah-kaidah keseimbangn lingkungan.
Pemanasan global, yang sering diperbincangkan hari ini, adalah suatu kecemasan masyarakat dunia tentang mencairnya gunung es di kutub Utara dan Selatan setiap harinya akibat meningkatnya suhu bumi. Green architecture, suatu "solusi" dari dunia arsitek diharapkan mampu mengurangi dampak pemanasan global ini. Tidak hanya arsitek, akan tetapi dukungan lebih banyak dari masyarakat dunia lebih diharapkan lagi dengan menerapkan sistem-sistem yang dikuasai masing-masing pihak sesuai dengan kaidah ilmiahnya.